Kamis, 11 November 2010

Landasan Pengembangan Kurikulum

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dalam memotivasi siswa banyak hal yang dilakukan salah satunya adalah dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah. Salah satu tempat yang bisa dijadikan tujuan pembelajaran adalah MGM (Museum Gunung Merapi). Tempa ini telah sesuai dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh UNESCO bahwa kunci perkembangan dalam abad 21 adalah belajar sepanjang hayat (long life education) dengan empat pilar utama sebagai dasar-dasar dari pendidikan (the foundations of education). Keempat pilar tersebut adalah:
1. Learning to know
Yang dimaksudkan adalah belajar untuk memperoleh pengetahuan dan untuk melakukan pembelajaran selanjutnya.
2. Learning to do
Hal ini menuntut penguasaan kompetensi yang memungkinkan seseorang untuk dapat hidup dalam berbagai keadaan yang berhubungan dengan situasi yang berbeda-beda, belajar bekerja, bekerja dalam tim, dan belajar menghadapi berbagai situasi yang sering tidak terduga
3. Learning to be
Pilar ini merupakan belajar untuk mengaktualisasi diri sebagai individu mandiri dengan kepribadian yang memiliki timbangan yang dikombinasikan dengan tanggung jawab pribadi untuk mencapai tujuan bersama
4. Learning live together
Pilar keempat ini dianggap sebagai landasan pendidikan dari ketiga pilar sebelumnya dengan pengembangan pemahaman dan apresiasi terhadap segala hal sehingga bisa saling memahami dan memecahkan konflik dengan damai.

Kunjungan ke museum ini bisa meningkatkan pengetahuan yang bisa menunjang kemampuan dalam kehidupan sehari-hari.

Penataan pendidikan di Indonesia belum berimbang demikian dikemukakan oleh Prof Dr Herman Chaeruman. Dalam perimbangan pendidikan perlu adanya Landasan-landasan pengembangan kurikulum. Seperti yang dikemukakan Ralph W. Tyler bahwa ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum.
1. Landasan Filosofis
Hal ini mengacu pada pentingnya filsafat dalam melaksanakan, membina, dan mengembangkan kurikulum di sekolah. Hal ini karena filsafat adalah cara berpikir yang menyeluruh dan mendalam atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya sebagai langkah yang akan membawa siswa ke arah mana.
2. Landasan Psikologis
Landasan ini penting karena perkembangan fisik yang baik tidak diimbangi psikologis yang baik maka siswa tidak akan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pendidikan
3. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis akan sangat berperan karena akan berhubungan dengan berbagai hal antara lain:
a. Kurikulum dan Masyarakat
b. Kurikulum dan Kebudayaan
c. Kurikulum dan IPTEK
Jika ketiga aspek landasan tersebut tidak dipenuhi maka penataan pendidikan akan lebih mudah dan berimbang.

Banyak kejadian amoral yang sering kita jumpai dilakukan oleh siswa maupun mahasiswa. Banyak hal yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk menanggulangi masalah yang sangat kompleks ini.
Banyak kegiatan yang dilakukan ini terkadang tidak dibentuk rancangan-rancangan yang sesuai. Dalam melakukan perancangan kegiatan pembelajaran . Kegiatan tersebut harus melaksanakan prinsip-prinsip merancang pengalaman belajar yang meliputi:
1. Prinsip mengaktifkan Siswa
2. Prinsip kesesuaian
3. Prinsip Memberikan Kepuasan
4. Prinsip Pengalaman Belajar yang Sama Menimbulkan Hasil yang Berbeda
5. Prinsip Variasi Pengalaman Belajar
Kelima prinsip tersebut harus dilakukan dalam setiap kegiatan belajar supaya kegiatan belajar bisa berjalan dengan baik dan mengena, sehingga bisa mencapai tujuan belajar yang ditentukan sebelumnya.
Jika kelima prinsip tersebut sudah bisa dicapai dan dilakukan maka akan terjadi siswa maupun mahasiswa yang bermoralitas tinggi dan berbudaya luhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar