Kamis, 11 November 2010

Mati Untuk Hidup

Mati untuk Hidup
Hidup adalah sebuah jalan yang entah sampai kapan akan berakhir.
Kita selalu dekat sebuah kematian.
Tak perlu dipanggil dia akan datang, tak perlu dijemput dia mendekat, dan tak perlu dicari karena dia akan ditemukan.

Banyak sekali jalan yang ditempuh kehidupan.
Hidup bisa memilih jalan yang lurus, berkelok, berbatu, rusak, ataupun jalan yang mulus.
Hidup-pun bisa menentukan cara yang digunakan untuk menempuh jalan yang dipilih itu.
Banyak hidup yang memilih jalan yang lurus dengan tongkat yang berat dan rusak, ada yang memilih jalan berkelok dengan lurus, tak sedikit pula memilih jalan yang mulus dengan hati yang tak tulus.
Entah bagaimana cara memilih jalan yang benar.
Terkadang di jalan yang tepat namun gunakan cara yang sesat.

Banyak hidup yang tak tahu kenapa dia ada.
Banyak yang mengabaikan kewajiban akan kehidupannya.
Ada yang menikmati hidup seolah selamanya.
Tak kurang hidup yang mengakhiri tanpa tahu untuk apa dengan kematiannya.

Bukan pada hidup yang indah
Bukan pada awal yang bahagia
Bukan pada asal kehidupan
Bukan pula pada jenis kehidupan
Tapi pada sebuah kehidupan
Hidup setelah kematian
Datang dan menjemput
Yang ditemukan tanpa dicari
Mendekat dengan cepat, tepat, dan akurat
Hingga semua tahu bahwa hidup adalah awal sebuah kematian untuk hidup selamanya.


(Mahdi Fathurrahman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar