Kamis, 27 Maret 2014

EQ vs IQ

Rangkuman buku yang membahas tentang EQ dan IQ beserta pengaruh dan ciri-cirinya pada anak, agar kita belajar memaksimalkan potensi anak. diterbitkan oleh Locus jogjakarta pada 2009 yang disusun oleh Tutu April. Insya Allah saya buat berseri sesuai dengan kesempatan dan kemauan yang saya miliki hehehehe:





Bagian I
Apakah Kecerdasan Emosional itu?
Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara berangsur-angsur oleh evolusi. Emosi secara harfiah berarti bergerak menjauh yang berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak/menggerakkan dan mendapat awalan e.
Dalam otak kita ada dua macam kecenderungan kecerdasan yang besar yakni kecerdasan rasional dan kecerdasan emosional. Keberhasilan kita ditentukan oleh keduanya bukan hanya IQ tetapi EQ yang lebih menentukan dalam keberhasilan. Sungguh intelektualitas tidak akan bekerja tanpa kecerdasan emosional.
Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan oleh psikolog Peter Salovery dari Havard University dan John Mayer dari University of New Hampshire pada 1990. Mereka menerangkan bahwa kualitas emosional yang tampaknya bagi keberhasilan adalah sebagai berikut:

  • Empati
  • Mengungkapkan dan memahami perasaan
  • Mengendalikan amarah
  • Kemandirian
  • Kemampuan menyesuaikan diri
  • Disukai
  • Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi
  • Ketekunan
  • Kesetiakawanan
  • Keramahan
  • Sikap hormat

Pada beberapa pengamatan Daniel Goleman dalam rangka membandingkan IQ dan EQ didapatkan bahwa banyak orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, namun mereka kurang memiliki kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini semakin perlu dipahami, dimiliki, dan diperhatikan dalam pengembangannya mengingat kondisi kehidupan dewasa ini memberikan dampak yang sangat buruk berhadap hubungan kehidupan emosional individu.
Terdapat kecenderungan di seluruh dunia bahwa generasi sekarang lebih banyak mengalami kesulitan emosional dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka lebih kesepian dan pemurung, lebih berangasan dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif dan agresif.
Kemampuan yang harus terus menerus ditingkatkan dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional dirumuskan dalam lima wilayah utama yaitu:
  • Mengenali emosi diri. Kesadaran atau mengenali perasaan, saat perasaan tersebut terjadi/ dirasakan merupakan dasar kecerdasan emosional. Kemampuan memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan merupakan hal yang penting dalam pemahaman diri. Sesorang yang memiliki kelebihan mengenali emosi diri merupakan pilot handal dalam kehidupannya. Ia akan mampu melakukan tindakan-tindakan dan keputusan penting dalam hidupnya, mulai hal terkecil sampai hal terbesar.
  • Memotivasi diri sendiri. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah penting sebagai motivasi diri dan untuk menguasai diri dan bahkan dapat lebih berkreasi
  • Pengendalian Emosi diri. Menahan diri dari puas yang berlebihan dan mengendalikan dorongan hati, merupakan keberhasilan dalam berbagai bidang
  • Mengenal emosi orang lain. Empati, kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran emosional diri, merupakan keterampilan dasar bergaul. Orang yang berempati lebih mampu menangkap sinyal sosial yang mengisyarakatkan sesuatu yang dibutuhkan orang lain.
  • Membina hubungan. Orang yang hebat akan sukses dalam bidang apapun akan mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain
 (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar